(Jakarta) Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Prof. Zudan Arif Fakrulloh, membeberkan banyak manfaat dari kebijakan pemanfaatan data kependudukan yang rutin dilakukan institusinya.
Salah satu manfaat besar yang timbul berkat kebijakan pemanfaatan data kependudukan tersebut, menurut Zudan, tidak lain adalah lahirnya apa yang disebut sebagai Electronic – Know Your Costumer (e-KYC). e-KYC itu sendiri sangat sentral bagi berbagai institusi penyelenggara pelayanan publik, seperti perbankan, asuransi, dsb. Pasalnya, dengan e-KYC proses verifikasi data calon nasabah dapat menjadi lebih cepat dan akurat.
“Dulu, berbagai lembaga seperti lembaga perbankan mengalami kesulitan dalam rangka mewujudkan e-KYC. Hal itu disebabkan karena mereka tidak memiliki verifikator resmi,” tutur Zudan di acara Kuliah Umum bertajuk Mendorong Inklusivitas Sistem Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Indonesia yang diselenggarakan Universitas Andalas secara daring, Senin (28/06/2021).
Setelah bermitra dengan Dukcapil melalui perjanjian kerja sama pemanfaatan hak akses verifikasi data kependudukan, proses e-KYC menjadi mungkin dilakukan. Pasalnya, data Dukcapil merupakan data resmi yang dimutakhirkan dan dibersihkan secara terus menerus.
Hingga saat ini, total Kementerian/Lembaga, baik pusat maupun daerah, yang melakukan perjanjian kerja sama pemanfaatan hak akses verifikasi data dan dokumen kependudukan dengan Dukcapil adalah sebanyak 3.686 Kementerian/Lembaga.
“Artinya, Dukcapil terus bertransformasi memberikan kemudahan dan manfaat bagi bangsa dan negara. Tidak hanya bagi individu melalui pemberian dokumen, Dukcapil juga memberi manfaat nyata bagi institusi lainnya melalui kerja sama pemanfaatan data kependudukan,” kata Zudan.
“Esensinya, institusi yang paling baik adalah institusi yang memberi manfaat bagi sesamanya. Semangat inklusivitas ini lah yang menjadi fondasi kami dalam bekerja sehingga terus bertranformasi tanpa henti,” tambahnya sambil menutup keterangan.
Sumber : Web Ditjen Dukcapil Kemendagri (29-06-2021)
