Semenjak dunia memasuki abad ke 21, beberapa ahli mulai memisahkan generasi manusia berdasarkan kesamaan karakter yang ada dan tahun kelahirannya. Dari 100 tahun belakang, paling tidak kita sudah mengenal 5 generasi, yaitu:
- Generasi Baby Boomers (kelahiran tahun < 1960)
Sering juga disebut sebagai Generasi orang tua kita. Dinamakan Baby Boomers karena pada tahun ini banyak pasangan yang memilih memiliki banyak anak, setelah meredanya Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua pada tahun 1945.
Generasi Baby Boomers cenderung tidak bisa menerima kritik, bekerja adalah hidup mereka. Tapi kebanyakan dari mereka tidak paham akan adanya investasi. Investasi yang mereka lakukan hanya sebatas tanah dan tabungan seadanya.
- Generasi X (kelahiran tahun 1961 – 1980)
Generasi ini lahir pada masa transisi dan gejolak dunia disaat perang dingin. Namun, mereka mulai lebih toleran dan menerima masukan dan pendapat. Pada era mereka, komputer mulai diperkenalkan. Walaupun begitu, komputer masih merupakan barang mewah yang tidak semua orang bisa memiliki dan menggunakannya.
Generasi X ini mulai memikirkan investasi walaupun bukan investasi jangka panjang. Mereka masih menyukai investasi tanah seperti generasi Baby Boomers. Tetapi juga sudah mulai melirik investasi properti dan investasi emas dalam bentuk perhiasan.
- Generasi Y, atau yang biasa kita sebut Generasi Milenial (Kelahiran Tahun 1981 – 1994)
Generasi penuh ide. Mereka melewati dua jaman yang sangat berbeda. Saat kecil masih bisa bermain permainan tradisional, namun ketika beranjak remaja mereka disuguhkan dengan bermacam teknologi terbaru. Mulai dari komputer, video game, laptop, hingga smartphone.
Generasi milenial bukan lagi generasi remaja. Umur paling tua dari generasi ini sudah mencapai 38 tahun, pun umur paling muda dari generasi ini sudah berumur 25 tahun.
Generasi Milenial cenderung penuh dengan pertanyaan dan sangat terbuka bahkan meminta untuk mendapatkan kritik yang dapat membangun dirinya menjadi lebih baik. Karenanya mereka adalah generasi pertama yang bekerja bukan saja untuk kebutuhan pokok, melainkan juga untuk menunjang gaya hidupnya.
Walaupun termasuk generasi yang glamor, generasi Milenial adalah generasi yang melek keuangan dan sangat paham perlunya investasi.
- Generasi Z (Kelahiran Tahun 1995 – 2010)
Generasi yang lahir saat teknologi sedang sangat berkembang. Kecenderungan generasi ini adalah ingin melakukan sesuatu secara instan yang membuat mereka nyaman. Banyak kritikan terhadap generasi ini, apalagi setelah mereka melakukan pergerakan politik beberapa waktu yang lalu.
Akan tetapi, dengan melakukan pergerakan membuktikan bahwa generasi ini bukanlah generasi apatis.
Umur tertua pada generasi ini adalah 24 tahun, akan tetapi belum terlihat kecendrungan gaya investasi pada generasi ini.
- Generasi Alpha (Kelahiran Tahun 2010 - sekarang)
Generasi anak-anak kita. Generasi yang dibentuk oleh pada orang tua generasi Milenial. Mereka lahir pada saat teknologi sudah mencapai puncaknya. Akses internet yang tidak terbatas. Pengetahuan yang luas dan pendidikan yang global.
Investasi Generasi Milenial
Mendengar kata investasi, yang tertuju pasti tentang keuangan. Namun, mereka yang masuk ke dalam generasi milenial berfikir bahwa investasi tidak melulu tentang Keuangan, walaupun investasi keuangan mempunyai porsi yang sangat besar. Investasi yang banyak dilakukan oleh generasi milenial adalah investasi keuangan, pendidikan, dan pengalaman termasuk traveling.
- Investasi Keuangan
Berbeda dari generasi sebelumnya yang lebih memilih menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau emas, generasi milenial mulai merambah dan menyukai investasi dalam bentuk reksadana atau saham.
Hingga bulan agustus tahun 2019, jumlah investor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih dari 1 juta. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 19 November 2018, total jumlah investor saham di BEI telah mencapai 829.426 single investor identification (SID). Jumlah tersebut meningkat 31,97 persen dibanding jumlah investor yang tercatat akhir 2017 sebanyak 628.491 SID. Dari jumlah tersebut, sebagai besar investor adalah pada generasi Milenial.
Beberapa jenis investasi keuangan yang disukai generasi Milenial adalah:
- Investasi Saham
- Investasi Obligasi
- Investasi Reksadana
- Investasi Emas
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
- Surat Hutang Negara
- Dan lain sebagainya.
Mudahnya akses informasi yang diperlukan untuk membuka investasi tersebut adalah salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya kaun milenial yang berinvestasi keuangan. Apalagi, beberapa tahun belakangan ini, marak akun-akun financial planner yang merambah ke dunia sosial media sehingga lebih memacu keinginan milenial untuk berinvestasi.
Ditambah lagi, melakukan investasi sekarang, sudah sangat mudah. Hanya bermodal smartphone, kita sudah bisa mendownload berbagai jenis aplikasi investasi keuangan di Playstore dan AppStore, dan langsung dapat membuat akun dan membeli deposito, reksadana dan saham dari smartphone tanpa harus ke Bank.
- Investasi Pendidikan
Pendidikan bukanlah segalanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Apalagi di zaman internet yang sudah sangat canggih sekarang ini. Tapi generasi milenial termasuk ke dalam generasi yang senang dengan pendidikan. Terbukti dengan banyaknya gelar Doktor dalam usia yang sangat muda (di bawah 30 tahun) yang dimulai dari generasi milenial.
Selain Pendidikan formal, generasi milenial juga sangat senang untuk belajar tentang hal hal baru di pendidikan non formal. Ini terlihat maraknya kelas-kelas seperti kelas design, kelas menggambar, kelas memotret, edit video, menyulam, lettering, bahkan hingga kelas menyelam yang mana sangat digemari untuk diikuti oleh generasi milenial.
- Investasi Pengalaman dan Traveling
Investasi tak melulu soal uang, bahkan pengalaman dan traveling menjadi salah satu investasi yang dilakukan oleh generasi milenial. Generasi Milenial terkenal dengan generasi yang senang berjalan-jalan untuk melihat tempat baru dan memiliki pengalaman baru.
Semakin banyak tempat baru yang didatangi, semakin terbuka juga wawasan generasi milenial dalam melihat dunia. Dengan demikian semakin terbuka juga fikiran yang membuat sosok milenial menjadi generasi kreatif, inovatif, dan mudah menerima ilmu pengetahuan yang baru.
Pada akhirnya, dari generasi ke generasi, dunia terus berkembang, pun sama juga dengan investasi. Karena kita tidak hanya hidup di zaman ini. Ada anak yang perlu sekolah yang mana harus kita siapkan dana pendidikannya, serta ada masa tua yang mau tak mau harus dihadapi yang mana mau tidak mau kita harus mempersiapkan dana pensiunnya. Jangan sampai anak-anak kita, generasi Alpha, yang digadang-gadang merupakan generasi yang menyongsong bonus demografi dunia, kembali menjadi Generasi Sandwitch berikutnya.
Sumber :
https://www.finansialku.com/5-generasi-baby-boomers/
https://www.maxmanroe.com/jenis-investasi-untuk-generasi-milenial.html
https://www.indovoices.com/analisis/peran-generasi-milenial-bagi-nkri/
Penulis
Irni Irmayani, lahir di Pontianak 21 Agustus 1988. Seorang ibu generasi milenial yang memiliki seorang anak generasi Alpha. Mempunyai hobi traveling dan menulis. Tulisan tentang perjalanannya keberbagai negara telah ditulisnya melalui blog sejak tahun 2010 disela tulisannya tentang anak dan lifestyle.